Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 29 September 2016

Wow... Indahnya Pesona Pulau Maratua





Di balik ketenaran nama Kepulawan Derawan di Kalimantan Timur, masih ada Pulau Maratua yang tak kalah indah menyajikan hamparan laut birunya. Bahkan, pulau yang satu ini masih jarang dikunjungi, cocok bagi yang ingin berbulan madu atau sekadar menikmati keindahan laut tanpa ingar-bingar.

Secara letak, Maratua memang dekat dengan Derawan, cukup satu jam bila menggunakan speed boat. Sedangkan bagi anda dari Jakarta yang ingin datang ke sini bisa melalui Tarakan atau via pelabuhan Tanjung Redep setelah turun di Bandara Kalimarau, Berau.

Memang sedikit sulit, karena letak Maratua berada di pulau terluar Indonesia dan berada di perairan Sulawesi yang berdekatan dengan perbatasan Malaysia. Tapi setelah sandar di sana, niscaya anda akan terpukau dengan sajian indahnya hamparan laut biru yang membuat adrenalin langsung ingin menyelam.

Maratua bak "surga" bagi para penyelam yang mengagumi dunia lain di bawah laut. Asyiknya, spot yang ditawarkan cukup banyak, meski harga yang ditawarkan cukup mahal tentu hal ini bukan masalah berarti bagi pecinta diving berkantung tebal.

Senja di Maratua terasa indah. Suasana hening dan deburan ombak yang mulai meyapu seiring air laut yang pasang menawarkan sensasi yang berbeda, sayangnya akibat kabut asap yang sedang melanda turunnya sang surya di waktu sunset menjadi hilang.

Ikan-ikan laut dari beberapa jenis langsung bisa terlihat bermain di bawah dermaga. Mulai dari lion fish sampai pari putih. Uniknya penyu pun suka menampakkan diri di waktu pagi atau menjelang sore hari bermain di permukaan air dangkal.

Resort

Salah satu penginapan terlengkap adalah Maratua Paradise Resort. Selain punya dermaga sendiri, posisinya juga langsung berhadapan dengan laut lepas, bahkan beberapa kamar sengaja didirikan tepat di bawah bibir laut.

Bila menginap di sini pengunjung bisa langsung berenang atau snorkeling tepat di depan restoran. Dari sini saja anda sudah bisa bertemu ragam pemandangan menarik, belum lagi bila yang berniat diving atau berkunjung ke tempat-tempat menarik lainnya.

"Fasilitas di sini kita hanya penginapan saja, bila mau diving atau main ke pulau lainnya seperti Kakaban atau Sangalaki harus sewa boat lagi," ucap Nur Lia, penjaga resort kepada KompasTravel, Selasa (22/9/2015).

Per malamnya, satu orang dihitung mulai dari Rp 660.000 sampai Rp 990.000 untuk water vila yang tepat di bawah bibir pantai. Biaya transportasi menuju Maratua melalui Tarakan dikenakan biaya pulang-pergi sebesar Rp 10-12 juta juta untuk tujuh orang. Sedangkan bila dari Berau harganya sediki lebih murah karena faktor waktu yang lebih cepat, yakni Rp 7 juta untuk 7 orang pulang-pergi.

Sumber: http://travel.kompas.com/read/2015/09/27/113500027/Wow.Indahnya.Pesona.Pulau.Maratua

Pulau Lombok

Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa)[1] adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.

Pembagian administratif

Foto inframerah dari satelit memperlihatkan pulau Lombok dengan kawah Gunung Rinjani
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4 Kabupaten dan 1 Kota:

Geografi

Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia [2]. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris pada abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.
Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.

Demografi


Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.

Bahasa

Di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara, tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.

Agama

Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.
Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja.[butuh rujukan]
Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, Lombok Timur), namun pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan selaparang dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang.[butuh rujukan]

Sejarah

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang.[3]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.[butuh rujukan]
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.

Pariwisata

Cidomo, alat transportasi tradisional di pulau lombok, sarana transportasi utama di daerah pedesaan
Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya, potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun 2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang.

Destinasi objek pariwisata

Wisata alam

  • Pantai Senggigi
  • Cakranegara
  • Gili Air
  • Gili Meno
  • Gili Trawangan
  • Gunung Rinjani
  • Pantai Kuta, Lombok
  • Sembalun
  • Tetebatu
  • Air Terjun Sendang Gile
  • Gili Nangu
  • Gili Sundak
  • Gili Tangkong
  • Hutan Monyet Pusuk
  • Sentanu
  • Pantai Pink (Kawasan Lombok Timur)
  • Pantai Tanjung Aan

Wisata budaya

  • Rambitan
  • Desa Sade
  • Sukarara
  • Masjid Bayan Beleq
  • Pura Suranadi
  • Pura Lingsar
  • Taman Narmada
  • Taman Mayura


Kepulauan Raja Ampat Objek Wisata Menarik di Papua

Kepulauan Raja Ampat merupakan destinasi wisata yang terletak di wilayah Papua. Wisata ini sudah dikenal oleh seluruh dunia karena keelokan alamnya yang sangat mempesona. Salah satu bentuk kepopuleran objek wisata Raja Ampat adalah dengan adanya film dokumenter yang dibuat oleh Avant Premiere yang berjudul ” Edis Paradise 3 “, di mana dalam film tersebut menceritakan keindahan alam bawah laut Raja Ampat yang berada di kawasan Papua, yang mana wisata ini juga dijuluki sebagai kawasan Amazon Lautan Dunia. Julukan tersebut diberikan karena letak dari tempat wisata ini yang berada di pusat segitiga karang dunia. Wisata Kepulauan Raja Ampat berada di kawasan teritorial Papua Barat, yang merupakan sebuah gugusan pulau yang tersebar dengan jumlahnya berkisar 610 pulau, akan tetapi hanya ada 35 pulau yang dihuni oleh penduduk.
Gambar Wisata Raja Ampat
Daerah Raja Ampat merupakan daerah kepulauan, dengan satu – satunya sarana transportasi yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar adalah transportasi angkutan laut. Transportasi ini digunakan baik untuk menjangkau ibu kota kabupatennya ( Waisai ) ataupun sebaliknya. Dengan empat pulau utama yang berada di kawasan ini menjadikan keunikan tersendiri bagi Anda yang melancong ke destinasi wisata Raja Ampat. empat pulau yang dimaksudkan adalah Batanta, Misool, Salawati dan Waigeo. Sebutan atau nama dari Raja Ampat sendiri diambil dari mitos penduduk sekitar yang apabila diartikan ke dalam bahasa indonesia mempunyai makna Empat Raja.
Para wisatawan yang berasal dari penjuru dunia sengaja datang objek wisata di Papua ini untuk menikmati keindahan pulau dan keunikan wisata bawah lautnya, serta menjelajahi dinding – dinding bawah laut dengan cara menyelam. Disini wisatawan juga bisa mengarungi gugusan kepulauan besar dan kecil, pegunungan, hutan tropis, untaian karang laut, pantai pasir putih serta keaneka ragaman kehidupan satwa yang ada di kawasan wisata Raja Ampat. Memang boleh dikatakan kalau kekayaan alam seperti ini sangat jarang sekali ada, jadi bersyukur sekali apabila Indonesia memiliki anugrah yang sulit untuk dilukiskan dengan kata – kata. 

Pegunungan Meratus


Pegunungan Meratus di objek wisata Bajuin di Tanah Laut.
Meratus merupakan kawasan pegunungan yang membelah Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua, membentang sepanjang ± 600 km² dari arah tenggara dan membelok ke arah utara hingga perbatasan Kalimantan Timur. Di sepanjang pegunungan ini terdapat banyak perkebunan karet.
Secara geografis kawasan Pegunungan Meratus terletak di antara 115°38’00" hingga 115°52’00" Bujur Timur dan 2°28’00" hingga 20°54’00" Lintang Selatan. Pegunungan ini menjadi bagian dari 8 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu: Hulu Sungai Tengah (HST), Balangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong, Kotabaru, Tanah Laut, Banjar dan Tapin. Pegunungan Meratus merupakan kawasan berhutan yang bisa dikelompokkan sebagai hutan pegunungan rendah. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan beberapa vegetasi dominan seperti Meranti Putih (Shorea spp), Meranti Merah (Shorea spp), Agathis (Agathis spp), Kanari (Canarium dan Diculatum BI), Nyatoh (Palaquium spp), Medang (Litsea sp), Durian (Durio sp), Gerunggang (Crotoxylon arborescen BI), Kempas (Koompassia sp), Belatung (Quercus sp).

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pegunungan_Meratus

Tengoklah Keindahan Pantai Angsana, Bunaken-nya Kalimantan Selatan

Jika selama ini publik Nusantara kurang melirik provinsi ini untuk tujuan wisata, tapi sekarang mulai banyak yang berdatangan untuk menikmati keindahan alam di Banua ini.
Masing-masing kabupaten di Kalsel sekarang berlomba-lomba membenahi dan menata objek wisatanya.
Salah satunya di Kabupaten Tanahbumbu (Tanbu) yang kini kian terkenal oleh objek wisata Pantai Angsana.
Pantai ini berada di wilayah Kecamatan Angsana, terletak di belakang area perkebunan kelapa sawit.
Jarak tempuhnya dari Kota Banjarmasin sekitar lima jam perjalanan darat.
Pantai ini merupakan sebuah tujuan wisata yang tergolong baru yang mulai dikembangkan secara intens oleh pemerintah setempat dan kini makin ramai dikunjungi wisatawan, khususnya wisatawan lokal.
Dibanding pantai-pantai lainnya di Kalsel, antara lain keunggulan Pantai Angsana adalah airnya yang sangat bersih dan bisa dibilang masih perawan.
Panorama alam di sekitarnya pun cukup menarik.
Keunggulan utamanya sekaligus daya tarik kekhasannya adalah snorkeling dan selam scuba.
Ini persis seperti yang ada di Pantai Bunaken atau Raja Ampat, yang memungkinkan wisatawan melihat keindahan terumbu karang yang terletak tidak jauh dari pesisir pantai.
Karenanya Pantai Angsana makin banyak dikunjungi, tak cuma witawawan lokal, tapi juga dari provinsi tetangga, yaitu Kalimantan Tengah, bahkan kadang dikunjungi pelancong dari luar Kalimantan.
Apalagi di pantai ini sudah cukup banyak fasilitas pendukungnya seperti penginapan, bahkan juga telah ada hotel yang lumayan representatif.
"Jadi, kalau kemalaman tidak perlu bingung, tinggal menginap saja. Tinggal pilih di penginapan kecil atau hotel, disesuaikan budget yang ada," ucap Zainal, wisatawan dari warga Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan.
Sekitar dua bulan lalu Zainal plesiran ke Pantai Angsana.
Ia tak sendirian, tapi bersama beberapa orang temannya.
Pihaknya memilih objek wisata pantai tersebut guna mengobati rasa penasaran lantaran nama Pantai Angsana yang kian menggema.
"Ternyata pantainya memang bagus dan indah. Air lautnya jernih membiru dan fasilitasnya cukup lengkap, lumayan lah untuk memanjakan wisatawan yang datang ke tempat itu," aku Zainal.
 Ia lantas menyebut seperti fasilitas kamar bilas serta toilet yang jumlahnya cukup banyak.
Bagi yang ingin salat juga tersedia musala.
Pun yang ingin mengisi perut juga ada warung-warung dan rumah makan yang menyajikan beragam jenis menu masakan khas lokal.
Lajang ini mengaku puas plesiran di Pantai Angsana. Ia juga membuktikan sendiri keindahan terumbu karang setempat.
Tarif angkutan kelotok menuju area terumbu karang juga masih tergolong wajar, termasuk tarif baju pelampung.
Dari pesisir pantai menuju area terumbu karang, beber Zainal, perlu waktu sekitar satu jam karena kelotok berjalannya pelan. Ombaknya kecil sehingga sangat mendukung para wisatawan saat ber- snokeling atau menyelam pakai alat sederhana untuk menikmati pemandangan indah terumbu karang.
"Tidak terlalu dalam posisi terumbu karangnya. Andai mau menyelam sampai ke dasar pun mudah saja menyentuhnya. Tapi, kami sudah puas memandanginya saja selama sekitar satu jam," tandas Zainal.
Karyawan swasta ini mengatakan keindahan terumbu karang tersebut serta keasrian pantai benar-benar membuatnya lega.
Dirinya merasakan betapa besar keagungan Tuhan yang telah menciptakan alam seelok itu.
Keindahan alam tersebut dirasakannya bagai magnet yang selalu menarik hasrat travelingnya.
Itu sebabnya, Zainal ingin kembali plesiran ke Pantai Angsana saat nanti punya waktu
Apalagi dari Tala jaraknya kan tidak terlalu jauh, cuma sekitar 3 jam saja.
Letak Pantai Angsana juga tak terlalu jauh dari jalan poros Trans Kalimantan, hanya sekitar delapan kilometer.
Kondisi jalannya pun lumayan nyaman dan lebar meski belum beraspal atau cuma berlapis material perkerasan.
Hal yang paling membedakannya dengan pantai lainnya di Kalsel adalah adanya terumbu karang dan
airnya yang jernih membiru.
Itu sebabnya banyak pelancong yang menyebut Pantai Angsana adalah Bunakennya Kalsel.
Wisata menyelam pakai alat sederhana untuk menengok keindahan bawah laut berupa terumbu karang yang selama ini hanya dikenal di Bunaken, kini juga bisa dilakukan di Pantai Angsana.
"Jadi, sekarang kalau mau menikmati sensasi tak perlu jauh-jauh ke Bunaken, cukup ke Pantai Angsana," ucap Rusdiansyah, pelancong lokal.
Terumbu karang yang ada di Pantai Angsana juga sangat bervariasi. Lengkap dengan biota lautnya yang khas, seperti ikan warna-warni terutama ikan badut atau yang kerap disebut Ikan Nemo. (Idda Royani)

Sumber: http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/04/13/tengoklah-keindahan-pantai-angsana-bunaken-nya-kalimantan-selatan?page=6


senggang.


Taman Nasional Sebangau

Taman Nasional Sebangau merupakan salah satu Taman Nasional yang terletak di Kalimantan Tengah, Indonesia. Posisinya di antara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan. Secara administratif, Taman Nasional Sebangau terletak di Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau & Kota Palangka Raya di provinsi Kalimantan Tengah
Taman nasional ini disahkan oleh Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 423/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004.

Luas dan kekayaan


Urang Hutan

Taman Nasional Sebangau mempunyai luas membentang sekitar 568.700 hektare. Adapun kekayaan alam yang dimilikanya meliputi 808 jenis tumbuhan, 15 jenis mamalia, 182 jenis burung, dan 54 spesies ular. Jenis-jenis flora yang tumbuh di areal rawa gambut TNS sangatlah spesifik dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi baik dari hasil kayunya maupun hasil non-kayu seperti getah-getahan, rotan, obat-obatan dan lain sebagainya. Beberapa contoh jenis kayu komersial tinggi seperti Ramin (Gonystylus bancanus), Meranti Jawa (Shorea pauciflora, Shorea tysmanniana, S.uluginosa), Jelutung (Dyera lowii), Nyatoh (Palaquium spp), Bintangur (Calophyllum spp), Kapur Naga (Calophyllum macrocarpum) dan lain-lain. Sedangkan untuk jenis fauna yang spesifik di antaranya ada orangutan (Pongo pygmaeus), Bakantan (Nasalis larvatus), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Owa (Hylobates agilitis), Burung Rangkong (hornbills), Macan Daun, Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dan lain-lain.

Ancaman

Beberapa ancaman yang ada terhadap Taman Nasional Sebangau antara lain:
  • Pembalakan liar
  • Kerusakan hidrologi dan lahan gambut
  • Kebakaran hutan dan lahan
  • Banjir
  • Pembangunan infrastruktur
 Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Sebangau

Pantai Batakan

Pantai Batakan merupakan objek wisata bahari yang terpadu dengan panorama alam pegunungan pantai yang terletak di desa Batakan, kecamatan Panyipatan, kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Disebut dengan Batakan karena dulu ada dua pelaut bersaudara yang berlayar menggunakan sampan (jukung) mengarungi sungai Saluang. Namun, tiba-tiba ombak menghempaskan mereka sampai tiba di suatu daratan. Kini, daratan tersebut dijuluki dengan “Batakan” yang mana mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.

Pantai berpasir coklat ini memiliki debur ombak kecil dengan air laut yang tidak begitu jernih. Pohon-pohon kelapa tampak menghiasi tepian pantai, sementara di sisi yang lain, terdapat perkampungan nelayan. Dari pantai ini kita bisa melihat gunung Meratus yang menjulang tinggi dan tampak hijau dengan hiasan pohon-pohon pinus. Di pantai ini, para pengunjung dapat melihat banyak pohon cemara yang hijau serta menjulang tinggi dan tumbuh dengan rapatnya.

Akomodasi

Perjalanan darat menuju pantai ini kurang lebih berjarak 40 kilometer dari kabupaten Tanah Laut. Jika dari Banjarmasin, pantai Batakan berjarak sekitar 125 kilometer. Jalanan dari Banjarmasin menuju lokasi sudah cukup bagus, sehingga memudahkan para pengunjung melalui jalur darat dengan kendaraan mereka pribadi. Selama perjalanan menuju lokasi, para pengunjung dapat menikmati pemandangan yang disuguhkan berupa sawah hijau yang luas dengan pegunungan sebagai latar belakangnya. Ketika hampir sampai, mereka akan disambut oleh sebuah tugu yang membelah jalan menjadi dua dan sebuah pintu gerbang yang berukuran besar. Selain dapat berjalan-jalan dengan kaki tanpa alas, para pengunjung dapat menyewa kuda untuk berkeliling pantai. Kuda yang digunakan bukan jenis kuda pacuan, melainkan kuda yang bertubuh kecil yang tinggi punggungnya berada di antara pinggul dan dada orang dewasa. Selain menunggang kuda, pengelola pantai juga menyediakan kendaraan delman. Dengan delman ini, para pengunjung dapat diantarkan oleh kusir keliling pantai. Jika kendaraan darat dapat menggunakan kuda dan delman, maka untuk laut, orang dapat menyewa perahu motor, ini memudahkan bagi siapa saja yang ingin melihat laut dari jarak dekat atau untuk pergi ke pulau Datu yang ada di seberang. Untuk fasilitas, lokasi wisata ini menyediakan kamar mandi yang diisi dengan air tawar untuk membilas tubuh setelah bermain di laut. Di sini juga dapat dijumpai panggung hiburan di mana para penyanyi menghibur pengunjung. Ada daerah bermain untuk anak-anak, sekaligus restoran, dan juga tempat ibadah. Para pengunjung juga tidak perlu khawatir jika membawa kendaraan pribadi karena pengelola menyediakan area parkir yang luas serta dapat menampung ratusan kendaraan bermotor.

Untuk masuk, setiap orang dikenai biaya Rp20.000. Jika merasa ragu berjalan-jalan sendiri, di sini disediakan juga pemandu wisata yang akan menemani kelilingi pantai, cukup hanya dengan membayar Rp5.000 saja. Untuk delman, para pengunjung dikenai biaya Rp5.000 sampai Rp10.000 per orang. Ada juga penginapan yang disediakan bagi para yang ingin menginap berupa vila dan dapat disesuaikan dengan kantong para pengunjung. Mulai dari harga Rp100.000 per malam atau berkemah di sekitar pantai. Oleh-oleh pun dapat diperoleh dari tempat ini, mulai dari kerupuk ikan sampai barang-barang lain yang dibuat dari hasil laut.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Batakan
 

Blogger news

Blogroll

About